Perlukah Konsultasi ke Psikiater, Simak Penjelasan Berikut

 

Dalam hidup ini, kita akan mengalami berbagai hal di keseharian. Mau pengalaman baik ataupun justru sebaliknya, tentu sebagai manusia kita tidak bisa menghindar. Segala peristiwa dan fase dalam kehidupan harus kita lalui. Mau tidak mau. Kita tidak bisa memilih apakah ingin hal yang baik-baik saja tanpa melalui sebuah cobaan. Jika ada manusia yang tidak pernah mengalami cobaan, maka saya ucapkan selamat untuk Anda. Tuhan sangat sayang kepada Anda, sehingga tidak pernah mengalami cobaan sedikitpun.

Apabila dalam hidup ini kita sudah merasa lelah atas berbagai peristiwa yang dialami, maka sebagai manusia normal, kita boleh untuk menepi sejenak dari hingar bingar kehidupan di dunia. Beberapa kegiatan yang dapat mengusir rasa lelah dan penat akibat burnout, entah di pekerjaan atau urusan lainnya, sebut saja:

1. Lakukan Me Time

Me time atau waktu untuk diri sendiri merupakan cara kita mencintai diri sendiri. Ini bukan bentuk egoisme pada lingkungan sekitar, namun kita berhak kok untuk memberi perhatian terhadap diri sendiri.

Saat ini isu kesehatan mental banyak digaungkan di masyarakat. Salah satu bentuk memberi nutris terhadap kesehatan mental kita adalah melakukan me time. Me time tidak harus mewah seperti liburan ke luar negeri atau hal lainnya yang membutuhkan budget lebih.

Ada banyak me time yang minim biaya dimana dapat kita lakukan cukup di rumah saja. Sebut saja mendengarkan musik kesukaan, menonton drama Korea, menyiram tanaman atau bahka  tidur sepanjang hari asalkan membuat diri ini bahagia.

Dengan melakukan me time, kita meminta waktu untuk menyendiri dari keramaian dan melakukan hal-hal yang disukai. Jika Anda adalah ibu rumah tangga dan burnout dengan aktivitas rumah, maka mintalah suami sesekali meluangkan waktu untuk mengurus anak dan Anda bisa lakukan me time sederhana di rumah atau lebih ekstrim lagi, Anda bisa travelling sendiri hanya untuk melepaskan lelah dan penat karena suatu kejenuhan atau masalah sekalipun.

2. Lakukan Meditasi

Mungkin bagi sebagian orang menganggap meditasi harus dilakukan oleh ahlinya. Menurut situs www.superyou.co.id, meditasi merupakan suatu kegiatan melepaskan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani bahkan mencemaskan dalam keseharian hidup kita.

Anda dapat melakukan meditasi di rumah dengan duduk tenang sambil memejamkan mata sambil mengatur pernafasan. Agar lebih fokus, Anda bisa melakukan meditasi sambil mendengarkan lagu-lagu instrumental yang menenangkan hati serta juga pikiran.

Jika masih bingung, Anda bisa mencari cara melakukan meditasi di channel Youtube dan coba praktik sendiri. Diharapkan ketika sudah melakukan meditasi, Anda bisa merasakan ketenangan sehingga bisa mulai memikirkan cara menyelesaikan masalah dalam hidup Anda.

3. Pergi ke Psikolog atau Psikiater

Apa? Pergi ke Psikiater? Memangnya saya gila! Mungkin kalimat itu akan kita dengar apabila masih hidup beberapa tahun lalu dimana mendengar kata Psikiater sudah diasumsikan dengan gangguan kejiwaan yang mengarah pada kegilaan. Padahal tidaklah demikian. Hal ini dikarenakan adanya stigma masyarakat bahwa ketika kita datang ke Psikiater karena gila.

Justru di beberapa literatur yang saya baca, pergi ke Psikiater tidak hanya untuk mengobati gangguan jiwa berat, namun juga bisa Anda jadikan solusi untuk menghilangkan gangguan jiwa ringan, sebut saja:
  • Sulit tidur
  • Emosi yang tidak terkontrol
  • Sulit bersosialisasi dengan lingkungan sekitar
Jaman telah berubah, era informasi sudah semakin mudah untuk diakses sehingga stigma masyarakat pun sudah bergeser. Hal ini merupakan angin segar bagi kita yang sedang memiliki masalah dengan kesehatan mental. 

Masalah dalam hidup apabila dipendam sendiri tentu seolah-olah dapat menjadi duri dalam daging. Ada tipe orang yang suka curhat dengan temannya atau mungkin orang tua. Tapi perlu diingat bahwa teman dan orang tua kadang tak selalu bisa hadir dan menemani. Kita juga tak boleh egois terus menerus curhat kepada orang terdekat, karena bisa jadi mereka juga punya masalah dalam hidup ini. 

Lalu ada juga tipe orang yang tidak percaya jika harus curhat kepada orang lain, meskipun orang terdekat. Akibatnya orang seperti itu akan memendam masalahnya sendiri. Jika sudah sampai tahap yang parah, bisa-bisa orang dengan masalah namun tak ingin bercerita akan mengalami depresi dan mengakibatkan dirinya berbuat hal negatif, seperti bunuh diri misalnya.

Kesehatan mental yang mengganggu seseorang harus mendapat perhatian lebih, bahkan jika bisa kita harus datang ke ahlinya. Terganggunya kesehatan mental dapat mengakibatkan gangguan jiwa. Beberapa gangguan jiwa yang dapat mempengaruhi kesehatan mental kita, antara lain:
  1. Gangguan kepribadian. Pernah tidak kalian punya teman yang cenderung berbeda dengan teman lainnya. Misalnya dia suka menyendiri, antisosial atau terkadang punya kepribadian ganda. Bisa jadi orang dengan karakteristik seperti itu nampak baik-baik saja namun sebenarnya dia memiliki gangguan kepribadian yang harus diobati.
  2. Gangguan kecemasan. Masih ingatkan kalian dengan aktor sinetron Ganteng-Ganteng Srigala, yaitu Aliando Sjarif. Aliando lama tidak muncul di dunia sinetron, dan ternyata diketahui dia menderita gangguan OCD atau kepanjangan dari Obessive Compulsive Disorder, yang ada kaitannya dengan gangguan kecemasan atau panik manakala berada di tempat umum atau keramaian. Tentu saja OCD bisa disembuhkan asalkan kita benar-benar datang ke ahlinya, yaitu Psikiater. Di luar sana bukan hanya Aliando saja yang menderita gangguan OCD. kita mungkin secara tidak disadari menderita OCD, namun karena keterbatasan pengetahuan hanya menganggap hal itu sebagai sesuatu yang biasa.
  3. Gangguan psikotik. Gangguan psikotik termasuk ke dalam gangguan jiwa yang cukup parah dimana bisa diderita oleh seorang individu. Salah satu penyakit yang masuk ke dalam kategori gangguan psikotik adalah Skizofrenia. Seperti yang dilansir dari situs Halodoc, bahwa Skizofrenia merupakan gangguan jiwa yang berhubungan dengan halusinasi, delusi bahkan perubahan sikap pada diri seseorang.
Jika kita sudah tidak sanggup lagi menghadapi segala masalah dalam hidup, dan merasa hampa, maka sebaiknya jangan pernah berpikiran singkat ingin mengakhiri hidup. Cobalah untuk datang ke Psikiater untuk berkonsultasi. Jika Anda merasa malu datang ke Psikiater, coba lakukan secara online karena di beberapa aplikasi kesehatan melayani konsultasi ke Psikiater secara online.

Namun jika bagi saya pribadi, konsultasi datang langsung tatap muka dengan Psikiater justru akan semakin meyakinkan mengenai gangguan kejiwaan yang sedang kita alami. Hal ini dikarenakan biasanya setelah konsultasi dengan Psikiater, pasien akan diberi obat sesuai dengan kebutuhannya.

Tidak ada yang salah jika Anda ingin melakukan Konsultasi Psikiater karena hal ini dapat mengetahui cara kita untuk cek kesehatan mental, apakah masih terbilang aman atau memang sudah waktunya diberi terapi agar bisa sembuh dari rasa sakit yang sedang dialami.

Semoga bermanfaat.


Blogger Surabaya
Blogger Surabaya Selamat datang di blog pribadi saya. Blog ini menerima kerjasama Content Placement. Jika ingin bekerjasama silahkan hubungi via email mariatanjung7@gmail.com

Posting Komentar untuk "Perlukah Konsultasi ke Psikiater, Simak Penjelasan Berikut"